![]() |
Evav.News- Genap keresahan yang dirasakan Warga Masyarakat di Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual, setelah lampu listrik "mati bangkit" atau kata lain "mati suri" ditengah Kepulauan Kei dilanda wabah Covid-19.
Listrik di Kei Kecil kabupaten Maluku Tenggara dan kota Tual mendadak "mati suri" atau kemudian padam sekitar 4 sampai 5 jam pada Selasa malam (21/7), peristiwa itu menuai banyak reaksi dari masyarakat bahkan sampai jadi "trending topic" di sosial media, dimana masyarakat mengkritisi kinerja PLN Cabang Tual karena akibat listrik padam, banyak aktivitas terhambat.
Kepala PT PLN UP3 Tual, Alesander J.Manuhua, dihubungi Evav.News melalui pesan whatsaap guna mengkonfirmasi peristiwa tersebut namun tidak direspon.
Menanggapi persoalan tersebut Ketua GAMKI Kota Tual, Donatus Kolyaan mengatakan , pelayanan PLN Tual (Perusahan Listrik Negara) ibarat Perusahaan Listrik Negara,
“ Kepanjangan dari PLN adalah Perusahaan Listrik Negara, sampai hari ini tetap begitu aturan bakunya namun, dari sisih pelayanan PLN Cabang Tual mungkin juga tepat jika dijuluki sebagai Perusahaan Lilin Negara,” ujarnya.
![]() |
Kolyaan mengatakan, Kepala PLN Tual seharusnya merespon kejadian tersebut dengan memberikan informasi ke Media agar dapat diketahui public kenapa dan apa yang terjadi sehingga terjadi pemadaman listrik hingga waktu yang cukup lama.
“ Tidak memberikan keterangan kepada Media tentang kondisi riil berarti sudah memperkuat asumsi masyarakat terkait bobroknya Kinerja dan pelayanan PLN Tual terhadap masyarakat, Tandas Kolyaan.
Kata Dia, PLN Tual selalu menegakan aturan kepada pelanggan yang telat bayar tagihan listrik bahkan tidak segan-segan PLN Tual mencabut meteran listrik dan melakukan penyegelan sementara jaringan Listrik bagi rumah Warga yang mengalami denda karena telat membayar tagihan listrik, namun faktanya PLN Tual belum memberikan pelayanan secara maksimal bagi warga masyarakat.
“ Apakah masyarakat harus wajib maklum juga ketika sering terjadi peristiwa listrik ‘mati suri’ apalagi Daerah kita sementara dilanda wabah Covid-19, seperti terjadi malam ini dengan frekuensi pemadamannya lebih dari 4 jam, kan tidak mungkin jadi solusinya Pimpinan PLN Tual seharusnya memberikan keterangan kepada awak media agar diketahui public, ” ungkapnya.
Kolyaan menegaskan, atas kejadian tersebut banyak masyarakat yang mengeluh perabot elektronik rusak, sehingga GAMKI Kota Tual sebagai Organisasi Pemuda siap menindaklanjuti keluahan dari Masyarakat dengan menyurati pihak PT PLN Tual secara resmi untuk mempertanyakan persoalan tersebut. (toka)
Posting Komentar
Google+ Facebook